Kumpulan Puisi Puisi Kontemporer Hingga 2023

Dari tahun ketahun kegemaran orang membaca semakin berkurang. Jangankan kok menulis puisi untuk Puisi Kontemporer dengan kata-kata kiasan. Membaca buku saku saja semakin berkurang. Walaupun ini dipengaruhi banyak faktor, tetap saja merupakan kemunduran. Oleh karena itu, kami berusaha untuk memberikan fasilitas melalui jalur penulisan puisi.

Kami telah menyusun kumpulan karya puisi tentang Puisi Kontemporer yang merupakan kiriman para kontributor hingga tahun 2023.

Contoh-contoh puisi Puisi Kontemporer

Pada jarak dan waktu
Aku melagu melulu
Menyanyi bintang kecil
di langit yang biru

Tapi ini lain
Aku menaruh rindu
Pada kesejajaran bintang
dan bulan yang sabit
Bagai kalung permata
yang >>…

Dian Chandra
8

Gen Z yang terlihat dari POV-ku
Sukanya minta PAP dan berburu GA
Gabung Pargoy dan sering tampil gemoy
Ghosting segalanya, spill sana sini

Padahal sabi, namun bahasannya OOT
Selalu insecure meski >>…

abudalta
8

Tuhan, malam ini aku datang padaMu
Bukan meminta pengampunanMu
Tapi hanya mengadu padaMu
Tentang seorang wanita yang selalu kusebut namanya dalam setiap doaku

Tuhan, sesungguhnya engkau maha tahu
Tentang apa yg >>…

Frans Elka Saputra
10

Sambil melolong keluarkan kata tanpa makna
bagai tanpa dosa kau muntahkan semua

jangan kau kira kepedulian adalah sebagian dari jalan
sedangkan kebencian menjadi rintangan dan lubang sebenarnya aku tak menyukai dan >>…

abudalta
8

keindahan adalah seni
seni adalah keindahan

waktu kau sayangi seni rupa
jangan sampai kau puja warna
saat kau sukai seni suara
Jangan sampai kau puja nada
ketika kau cintai seni sastra
>…

abudalta
10

rasa menjadi sara saat aras tiba waktu asar
bermula mual tiba ini luam lalu alumnya malu
walau laki pasang kail di kali yang sudah ikal
tampak bisa siab biaskan basi >>…

abudalta
0

Wahai kawan,
Nafasku tersengal memikirkanmu
Fikirku ragu pada sikapmu
Mengapa kau tak kembali?

Mega merah telah hilang disapu siang
Ragaku melemah menunggu kabar
Burung pun pergi mencari kabarmu
Namun mereka tak >>…

Phujie
10

Andaikata nafas terus terembus
Meraung sakit tanpa terendus
Makin hari makin kurus
Meludah, mendengus

Andaikan langit telah biru
Suara kendaraan menderu-deru
Dan kamu masih berburu
Matilah kamu tertusuk

Oh, Si Malang sayang
>…

Naefromnai
2

Aku dan kamu sempat menjadi “kita”
Pada waktu yang sementara
Bahkan belum ada kata pisah
Belum tersampaikan kasih dan kisah
Pisau cinta tumpul, tak diasah
Kamu pergi : aku terlanjur >>…

Pramita Widya
7

Masa pertama kali
Hebat dirobek murni
Tumpah darah negeri
Fase saat diuji
Pudar?Tak akan terjadi
Biar merebak biak meniti
Tetap nyala kobaran api
Semangat!!!Empat puluh lima
Dirgahayu Indonesia
Lekas sembuh >>…

Nurhasesi
10

Pak
walaupun kata katamu kasar
ku tau kau berhati besar

pak…
Aku janji padamu
peluh keringatmu
akan ku balas dengan semangatku

air matamu
akan kubayar dengan prestasiku
tak berani ku >>…

Satria padmanagara
7

Bukan kita yang buta

Mereka memang tak kasat mata

Mengusik riuh dunia

Merampas damai jiwa

Mereka musuh tak bersenjata

Menyebar menduduki jagad raya

Bukan lemah jikalau mendekam

Yang lengah yang diterkam

Dunia sudah kehilangan gemerlapnya

Pergilah tanpa mengenal kembali

Biarkan >>…

Tikanuraminii
10

Aku mampu bernarasi
Aku mampu berimaji
Aku juga mampu berpuisi
Menuangkan segala kata hati
Padamu aku mencintai

Luasnya benua, tak seluas harapanku
Indahnya senja sama indahnya dengan puisiku
Aku lumpuh jika >>…

eamanda
10

Dua musimku hanyalah sepi,
Hujan yang membasahi hati dan
Panas yang mengeringkan tangis

Maximilian
8

ibu
dadaku sesak
rindu ini menghujam hati
air mata terus berderai
aku hanya ingin bertemu
memelukmu sepajang waktu

ibu
hadir mu selalu ku nanti
meskipun lewat mimpi
aku hanya ingin bercerita
>…

Indrabs
8

Bukanlah tiada perasaan malu yang hadir
Tiada pula rasa kesal dan sesal
Karena semua hadir tanpa kehendak yang disengaja

Namun,
Jika semua harus berakhir
Janganlah berakhir dengan pualam tak bergeming…

Sebenarnya tiada >>…

Indra jaya
9

Aku adalah detak detik jam yang semakin
bertambah nilainya dan kembali lagi ke satu
lalu dua dan berlanjut,

Dan engkau adalah angka fana tiga belas
yang tak kunjung ada dalam perjalananku,
>…

Syahdan Hafidh
6