Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Kita lahir dari rahim yang sama
Membuka mata di saat berbeda
Aku menolongnya kau mencacinya
Tapi kau yang jeli dan aku tertipu belaka
Ini hanya masalah sudut pandang
Menganggap kaya berlebihan atau miskin keterlaluan
Mata rahim melihat itu semua seimbang
Kita semua lahir dari rahim yang sama, rahim keadilan
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Cinta Terbungkus Pita (2) kiriman Denza Perdana.
Cinta Terbungkus Pita (2)
Ketika pita telah kaubuka
sebingkai cermin kauangkat
bukan itu hadiahnya
aku tak ingin kau bersolek, sayangaku ingin kau bercermin
lihatlah refleksi yang kauhadapi
itu bayangan seorang ibu
wajah cinta yang sesungguhnya
Selanjutnya Puisi Kehidupan berjudul Kesunyian Ibu dari Denza Perdana.
Kesunyian Ibu
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang mendugaIa memilih jalan sunyi untuk bertanya
>…
Terima kasih Denza Perdana, Denza Perdana, Denza Perdana atas kirimannya.
Puisi Kontemporer, Puisi Lingkungan
Coba diam sejenak,,
amati suara angin,,
barangkali disana,,
semua yang kau cari,,
coba dekapkan wajahmu,,
hingga terbenam,,
dibawah sinar lampu,,
hingga silau,,
kau akan mengerti arti hidup ini,,
seluruhnya,,
dan kau akan >>…
Gubung bambu istana baginya,
Perut yang selalu bernyanyi dalam hidupnya,
Walau pahit telan untuk manis,
Bersyukur kunci agar tak menangis,
Melangkah kaki ini hingga membentuk garis pecahan,
Duri-duri selalu menghadang raga,
>…
Ku pijak tanah ternyata duri..
Saat ku rasakan ujian ilahi..
Namun ku lihat senyum sang putri disana..
Begitu penuh pesona..
Menarik luka yang ku rasa..
Tuhan..
Biarlah ku tanggung semua >>…