Aku punya puisi,

Yang terkumpul dari tangga nada bahagia,

Terurai udara menjadi sinyal-sinyal suara,

Getaran telinga yang dirangkum rapuhnya jiwa,
Ingin sekali kutuliskan semua cerita,

Keindahan langka baris kata darimu, apaaa saja.

Walau ku tau tak kan pernah bisa membuatnya,

Karena bagaimana mungkin aku menulis yang tak mampu ku eja,  
Kuingin malam ini menjadi bagian kisah,

Ujung hikmah dan awal sejarah,

Pelangi kasihmu kemarin, kini dan nanti,

Yang diabadikan angin didasar pagi,
Kumulai urai satu karunia Ilahi,

Betapa dulu kau begitu dinanti,

Betapa riang ayahanda menunggui,

Seorang peri lahir kebumi,
Hari ini bunda begitu merintih,

Menahan perih dan pedih,

Hingga tak sanggup kutuliskannya,

Tapi dia bahagia begitu kau terlihat mata,
Selamat ulang tahun sayang,

Semoga riang seluruh sejarah,

Semoga harap akan masa depan terang,

Semoga tegak langkah saat kejatuhan terparah,
Hari ini bertambah tua raga,

Hari ini bertambah pula rasa,

Ingatlah selalu cinta ibunda,

Bahwa hari ini beliau pernah bertaruh nyawa,
Dan kelak kau akan sepertinya,
met ultah ya… ,