Kumpulan Puisi Alam Hingga 2023

Dari tahun ketahun kegemaran orang membaca semakin berkurang. Jangankan kok menulis puisi untuk Alam dengan kata-kata kiasan. Membaca buku saku saja semakin berkurang. Walaupun ini dipengaruhi banyak faktor, tetap saja merupakan kemunduran. Oleh karena itu, kami berusaha untuk memberikan fasilitas melalui jalur penulisan puisi.

Kami telah menyusun kumpulan karya puisi tentang Alam yang merupakan kiriman para kontributor hingga tahun 2023.

Contoh-contoh puisi Alam

Renjana
Kulebur segala risau
di perapian senja
Bersemburat sajak-sajak lama
tentang pergumulan rindu tanpa jeda

Mereka bilang semesta tidak buta
Meski pelupuk terus dihujani ribuan derai
Meski tubuh limbung bak diterpa >>…

Wahyu Eka Nurisdiyanto
10

Duh cah bagus.. Anakku lanang
Duh cah bagus.. Anakku lanang
Do podo pintero ngaji
Suk nek gede dadi wali
Ditresnani para nabi
Ditresnani marang Gusti

Duh cah bagus… Anakku lanang
Duh >>…

Dewi sekar arum rengganis
6

Sendiri beralas sedu
Jalan senada riak air mendayu
Tunjuk langit pandang seribu
Kisah lampau kembali ke panca ibu

Rumpai daun genggam tangan
Langkah kaki terdengar tetes garam
Peluk hangat di jutawan >>…

Zuhair Hafizh
0

Sawah Ladang Membentang,
Butiran Embun Bersembunyi di Dedaunan,
Kabut Meraba Seluas Pematang,
Sesekali terdengar motor menyusuri jalan.

Inilah pagi di desaku,
Tempat rindu kubawa,
Persinggahan lelahnya kalbu,
Keindahan yang tak ada >>…

pencilspirit
10

Saat ku pandang langit yang biru
Saat itulah kutau luasnya langit
Saat ku pandang langit yang malam
Saat itulah kutau banyaknya bintang

Saat ku berbaring didalam kamar
Saat itulah terbayang sebuah >>…

Angga Setiawan
8

Senja tak seindah puisi bersirat makna tentang cinta asmaraloka
Senja juga tak semanis rindu yang tersampaikan dari angin lalu tanpa temu
Semburat jingga dalam senja mengingatkan anyir dari luka sesosok >>…

Lazuardi_Zu
9

Diksi Puisi Tentang Alam

Pemaknaan arti Alam berbentuk Puisi Alam telah menghasilkan karya Puisi 6 Bait berjudul "Rembang Petang" oleh Lazuardi_Zu

Air yang mengalir begitu kencang
Alunan suaramu bagaikan lagu berdendang
Dibalik pepohonan sangat Megah
Dari jauh kau sangat Indah

Oh …Air terjun
Dari dekat Membuat hati kami riang
Airmu sangat jernih >>…

Mutiara Indah
8

Semesta bersahaja menyalin rupa
Pertanda waktu enggan berdusta
Gulita menjelma tirai cahaya
Perantara masa yang sementara

Gemintang berpadu melebur petang
Melepas surya kembali pulang
Rembulan datang kodrat terulang
Merangkai tenang tanpa >>…

Akura Popo
6

Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari sang maha pencipta

Sang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam
Meneguk cahaya >>…

Yunusta
9

Menghinamu separau serak gelak gagak
Menyanjungmu semerdu syahdu lenguh lembu
Menentangku setegak runcing duri landak
Membelaiku sehalus sendu bulu bangau
Kau dan aku sama galak, sama lunak
Aku dan kau >>…

Ranayunda
8

Aroma musim itu…
Lama telah hilang
Meninggalkn kesan semerbak angan-angan
Dikala kau menyapa tanpa bayang

Sapa lah aku..
Yang kini hampir bosan menunggumu setiap saat.
Juni telah terlampaui, Agustus pun telah >>…

Dinar Suminar
10

Dingin terasa menembus jiwa
Dawai asmara hilanglah sudah
Sang raja siang telah pergi
Digantikan lembutnya ratu malam

Angin berhembus melewati celah rumahku
Membawa pesan entah untuk siapa
Ku tatap rembulan dengan >>…

Julia
8

Perkutut merindu pulau burung,
Kutilang merancu,
Meramu kicau ditengah sendu,
Malam masih terasa kelabu,

Sukma dalam batin, tak menghirau waktu,
Apakah kau merasa , jika kawan satu persatu berlalu ?

Entah, bagaimana >>…

Sri Siddiq
1

Gemericik hujan terus berbisik
Menuntun mata jelajahi langit
Nafas malam bersolek asik
Sang rembulan bersiap menggigit
Langkah kaki mulai menjerit
Ingin berduaan dengan nona cantik
Penghuni langit menyambut genit
Akal >>…

Aditya
9

Apa kiranya jadi lirik sajakku, keluhku,
Sekali lagi , rintik hujan menambah kalbu berkabut naluriku,
Apa salah alam kalau hendak ia menyapa hari?
Menyiram harapan di tanah hampa tanpa sajak,
>…

Ferdinandus Marung
10

Kepadamu pemilik debar dan berlaksa rasa..
Layaknya gelegar di siang terang..
Kehadiranmu dahulu yang datang temani sepiku..
Tawa sendu mu yang telah lama tak kudengar..
Masih ku ingat walau kian >>…

Nadhiya ulhaq robbani
9

Kilau cahaya jingga sore ini..
Indah,sangat indah dan menyilaukan..
Aku,,, yang diam di sela angin bungkam..
Membisu…..
Menatap hari yang semakin temaram..
Hingga jingga bergeser memeluk malam..
Disini,,, aku hanya >>…

Nadhiya ulhaq robbani
9