Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Buat apa aku harus bermimpi sedangkan kau tiada lagi disisi
Mimpi indah yang bertukar ngeri
Malam-malamku dipenuhi tangisan sambil memanggil namamu
Sedangkan jeritan sukmaku tidak lagi didengari
Jalanku semakin longlai dan riak wajahku semakin suram
Berada dibelakang kamu
Aku melihat tapak yang ditinggalkan
Lidahku terlalu kelu meluahkan perasaan yang sudah lama terbuku dilubuk jiwa
Untuk menyatakan cinta saat aku mula mengenalimu
Melihat kamu tersenyum
Percikan bunga api mula menjelma dalam kegelapan hidupku
Aku mula punyai impian
Mimpi indahku bersama kamu hingga keakhir nanti
Kau pegang erat tanganku berjalan hingga ke syurga
Tapi kau telah pergi tinggalkan daku
Saat lidahku masih kelu meluahkan
Perasaan cinta yang masih tersimpan rapi
Keindahan bunga api akhirnya sampai ke putungnya
Aku kembali kelam ditemani kegelapan
Yang tidak lagi mengejar mimpi
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Cinta Yang Tertempuh kiriman PencilSpirit.
Cinta Yang Tertempuh
Waktu kecil aku sering bermimpi,
Bersanding dengan titisan dewi atau seorang putri,
Bahkan kuyakin seseorang tercipta dari tulang rusuk sebelah kiri,
Bagian yang hilang dan akan kutemukan nanti.Namun sayangnya hidup >>…
Selanjutnya Puisi Sedih berjudul Lima Senja di Tanah Nirwana dari Wahyu Eka Nurisdiyanto.
Lima Senja di Tanah Nirwana
Senja pertama karam di Bumi Cendrawasih
Perlahan beranjak tinggalkan Raja Ampat nan terkasih
Senja kedua terbenam di Pulau Rempah juga Celebes
Menguntai indah bak madu melebur hiasi Bunaken
Senja ketiga >>…
Terima kasih Wahyu Eka Nurisdiyanto, Zainab Baudin, PencilSpirit atas kirimannya.
Goresan luka pedih sekali,
Dibancuh air perih terasa,
Tak kau bawakan pemanis?
Tapi ku takut malah menjadi komplikasi.
Seru ku anggap panggilan,
Dirimu yang terindah katanya,
Cinta yang kau ucap terasa >>…
Pak..
Kau setangguh beruang..
Sekeras batu karang..
Kau sering buatku takut..
Kau buat hatiku ciut..
Tapi..
Hari ini ku lihat air matamu..
Kau hadirkan kata maafmu..
Sekejap kau telah menyatukan >>…
Ku pijak tanah ternyata duri..
Saat ku rasakan ujian ilahi..
Namun ku lihat senyum sang putri disana..
Begitu penuh pesona..
Menarik luka yang ku rasa..
Tuhan..
Biarlah ku tanggung semua >>…
Bagus puisinya