karya puisi pendek

Pencuri kecil Oleh Nayoko Estiningtyas

N

Pencuri kecil

© Nayoko Estiningtyas

Si sialan itu menculik apa yang aku pertahankan
Dan kenapa aku lalai mempertahankan
Hal untuk masa depan, kenapa harus sekarang
Bodohnya aku sampai kecolongan

Pertemuan biasa yang sulit terlupakan
Obrolan garing semakin menghancurkan pikiran
Basa-basi canggung menghasilkan pembicaraan
Karna itu yang membuat aku begadang semalaman
Kejadian itu merangsang hormon kebahagiaan

Katanya harus mencintai Ibu ibu ibu bapak
Hampir saja namamu menggeser ibu ku
Orang yang mengacaukan pikiran ku
Bodohnya aku, bodohnya, bodohnya
Lebih Memilih tulang rusuk daripada mulanya kaki ibu


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 8 / 10. Vote count: 3

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *