Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Pemuda itu gontai didepn mimbar,
Seorang diri menghadap Al-Akbar,
Tenggelam dalam dua rakaat,
Berharap kasih pintu taubat.
Kudengar takbir lirihnya gemetar,
Karena hatinya telah bergetar,
Kantung matanya penuh oleh peluh,
Susah payahnya berdiri atas segala keluh.
Tuhan tundukkan lah kerasnya hati,
Khusnul khatimah diakhir nanti…
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Kristal Cinta kiriman PencilSpirit.
Kristal Cinta
Layaknya bola kristal kaca,
Yang indah kau bentuk dari cinta,
Kumohon jagalah sekuat tenaga,
Karena pecahnya selalu bersama bahagia,Seumur hidup tak kan mampu kau susun,
Mengumpulkan serpihan yang terlanjur berhamburan.
Selanjutnya Puisi Islami berjudul Menuju Energi Abadi dari PencilSpirit.
Menuju Energi Abadi
Aku yang menyerah,
Pasrah dikurung dimensi,
Akrab dengan jengah,
Keterbatasan sana sini.Ini semua tentang energi,
Penyusun segala materi,
Segala yang hidup pasti mati,
Menuju wujud sejati.Puisi diatas bila dalam puisi >>…
Terima kasih PencilSpirit, PencilSpirit, PencilSpirit atas kirimannya.
Merindukanmu dengan caraku
Ternyata lebih kelu
Dari cinta yang bisu
Begitu biru,
Begitu pilu
Aku rindu,
Sangat rindu
Pernahkah kau dengar sebuah kisah
Di bawah gemerlap mati hidupnya tujuh purnama?
Seonggok jiwa tua berbicara dalam kebisuannya
Menghitung sisa hari yang masih dimilikinya
Pada penghujung hari yang dinantikan
Di kala >>…
Gubung bambu istana baginya,
Perut yang selalu bernyanyi dalam hidupnya,
Walau pahit telan untuk manis,
Bersyukur kunci agar tak menangis,
Melangkah kaki ini hingga membentuk garis pecahan,
Duri-duri selalu menghadang raga,
>…