Puisi pendek dan berbagai karya dalam situs puisipendek.net adalah daftar puisi kiriman para pengunjung. Meski tak semua dapat dijadikan contoh puisi singkat, tapi kami yakin semua otentik lebih dari sekedar bait-bait syair, sajak metafora, deretan baris (larik), atau bunyi rima.
Palsu Gelap
keriting sedikit ikal rambut mengkilap bertopi hitam bergigi senyum, berdiri tegap beberapa kotak, burung, kelinci pun siap acungkan tongkat, merubah alasan jadi harap ah aku hanya satu dari segudang pemain sulap tak mampu obati rindu, sembuhkan lelap tak sanggup terima malas, memberi gegap tak bisa membongkar bisu, memasang cakap juga...
Alogaritma Cerita
Kala kisah yang penuh candu dan tawa
Datang jadi rindu guna bersua
Mengingatkan asa yang pernah tercipta
Mengalahkan fakta dan logika
Tak ada berlakunya ahkam
Ini lebih,ini tentang perasaan
Dimana hujan sering dijadikan latar
Dan rintiknya sebagai perumpamaan
Menyayat namun nikmat
Kutipan dalam...
YANG TERGERUS
Sepi menyeruak,
dari raga yang t’lah lama tak sudah semarak
Kelam datang pula tak lantas lalu,
pada angin terhempas nan bisu
Malam sudah menggelayut,
tapi bintang tak juga kerlip, pekat tak surut
Ombak berdebut, menderu mengharu
Menyadar ‘kan jarak Bima yang bertuba, meragu
Ragukan hangat...
Penyakit Bangsa
Isu yang bukan isu,
Barangkali sudut pandangan sudah juling,
Dihijabkan pemikiran condong,
Malas fikir katanya,
Tapi perlu juga berfikir ke arah umpatan,
Berfikir menggunakan nafsu atau akal fikiran?
Pandanglah dengan menggunakan ilmu pengetahuan,
Membaca bukan hanya muka buku,
Jangan mempopularitikan kejahilan,
...
Kita
Ku kira kau meramu hujan
Menata angan
Menoreh hendak
Ku kira hujanmu imajiku
Anganmu diriku
Handakmu hatiku
Ku kira
Aku,kau lalu KITA
Sejak Rindu
Sejak bayanganmu menutupi penglihatanku
Sejak semua tentangmu meracuni pikiranku
Sejak sebuah senyum membentuk bulan sabit biru
Sejak aku menaruh harap padamu
Sejak aku selalu mengikuti langkahmu
Sejak aku mulai merasakan cemburu
Sejak saat itu keyakinanku
Bahwa Tuhan tak pernah terburuburu
Bahwa Tuhan...
Lolongan Petaka
Dua belas malam berdetak risau
Suara jangkrik dan lolongan anjing menghiasi malam
Kepala tanpa badan bersuka ria
Diujung jalan setapak langkah menggebu
Malam Jumat kliwon mengeluarkan auranya
Membekukan darah si penyintas malam
Menjentikkan jari menunjuk sang mangsa
Penanda engkau si penguasa malam
Muka beringas...
Penyesalanku
Semua tertolak oleh Naluri.
Hari hari pikiran pun dihantui ketidakbebasan jiwa,
Aku yang sedang terpenjara dalam ruang hampa yang panas, hingga peluh-peluhku menenggelamkanku sedalam penyesalanku.
jiwaku meronta, ruhku menjerit, seakan tahu bahwa semua yang dijalani ini adalah kedustaan yang menindas dan kepalsuan yang dipertontonkan.
Sampai Disini
Dunia cahaya mulai bergerak
Melepas sihir dalam perdebatan panjang
Aksiologi ikatan telah hilang
Melepas giga miliar kenangan
Alur cerita perlahan berputar
Menguak hati tak karuan
Pikiran seraya berdetak kencang
Memecahkan waktu dalam distorsi ruang
Air mata kehampaan turun berjatuhan
Merintih dalam...
Biar Tuhan saja yang tahu
Engkau memang bukanlah mentari, tapi kau mampu menghangatkan hari…
Laksana bulan purnama di malam hari, engkau mampu menerangi masa lalu kelam…
Engkau bagaikan hujan yang mampu membasahi ketandusan hati…
Bagai debur ombak jantung ini ketika berada di dekatmu…
Andai saja engkau tahu, hati ini ingin memiliki…
Aku dan hujan
Jalan itu menghitam,
basah oleh hujan.
Namun aku, muram,
Kering oleh kerinduan.
Gerimis ini menghapus jejak apapun,
Namun kasihmu tak hilang dalam hitungan tahun.
Puisi bahasa inggris dari puisi diatas artinya :
“Me and Rain”
The road was blackened,
soaked by rain.
But I,...
Terima Kasih Mak.. Pak
Mak..
Kau peri dunia terindah
Cintamu tercurah..
Kasih sayangmu melimpah..
Pak..
Kau satria berkuda paling sakti..
Pengorbananmu terperi
Seluruh tenaga kau beri
Demi cemerlangnya masa depanku nanti
Terima kasih mak..Terima kasih pak..
Sahabat
Jiwamu bagai penyihir
Kau menjebakku dalam dunia mimpi
Dunia yang tiada akhir untuk kata khayalan
Sesaat ku tersadar untuk melihat kilas kejamnya dunia
Kehidupan yang tak berjalan sesuai impian
Senyumanmu bagai udara yang menyejukan
Kuhanyut bagai bunga yang menari di sapa angin
Jiwaku...
Merayu Tuhan
Tuhan, malam ini aku datang padaMu
Bukan meminta pengampunanMu
Tapi hanya mengadu padaMu
Tentang seorang wanita yang selalu kusebut namanya dalam setiap doaku
Tuhan, sesungguhnya engkau maha tahu
Tentang apa yg sedang terjadi dengan aku dan hatiku
Sungguh aku mencintainya dalam diamku
Bahkan aku...
Suatu Hari [Jika]
Jika suatu hari nanti, aku tak sanggup lagi.
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau telah hembuskan nafas imagi
Jika suatu hari nanti, aksaraku tak terbaca lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau masih tetap sebuah inspirasi
Kelak, jika suatu hari nanti, impianku tak kekal abadi
ALGOJO KEMATIAN
Kopi hitam kembali diseduh tak pakai gula.
Nikmati hidup, walau nafas terus terjajah.
Setangkai mawar kematian, jadi risalah.
Salam, bagi kalian penguasa yang terus berulah.
Ini aku, algojo kematian.
Aku datang dari arena jalanan.
Tumbuh mekar dalam barisan pemberontakan.
Kau tak bisa menghindar, kepala...
Yang Terpuja
keindahan adalah seni
seni adalah keindahan
waktu kau sayangi seni rupa
jangan sampai kau puja warna
saat kau sukai seni suara
Jangan sampai kau puja nada
ketika kau cintai seni sastra
jangan sampai kau puja kata
kalau kau kagumi seni drama
jangan...
Cinta ku
Yang kutahu
Cinta adalah rasa
Yang datang entah dari mana,
Yang muncul entah karena apa,
Yang hadir entah dari mana
Yang kutahu
Cinta adalah KAMU
JALAN CINTA
Di persimpangan ini aku berdiri
Menatap jauh ke ujung aspal
Menelusuri lorong hatimu
Menapak got kalbumu
Dalam mencari rambu cintamu
Walau kerikil kerikil menghadangku
Tikungan tajam menghalangiku
Rasaku takkan pernah membelok
Asaku kan terus melaju
Dalam menjembatani cinta kita
Doa
Ada hati merindu
Disaat semua mata terpejam
Ada tangis yang merintih
Dikesunyuian malam
Suaranya lirih,
Namun menggema di angkasa
Tersirat makna di lantunan ayat-Nya
Terucapkan nama disetiap doa.
Yogyakarta, 19 Juni 2020
Apa Kabar Ibu Pertiwi
Pertiwi yang kami sebut ibu bangsa
Sedari kami dalam kandungnya
Tak sedikit lara disangga
Pertiwi, ibu kami yang malang
Bersamanya halang rintang
Baginya bukanlah pengadang
Tetap kami tumbuh berkembang
Di tanah Ibu Pertiwi yang rindang
Pertiwi, ibu kami yang lelah
Meski...
Puisi Alam (89) Puisi Anak (25) Puisi Ayah (27) Puisi Bahasa Inggris (59) Puisi Cinta (473) Puisi Corona (34) Puisi Guru (15) Puisi Horor (13) Puisi Ibu (78) Puisi Islami (74) Puisi Kehidupan (517) Puisi Kemerdekaan (19) Puisi Love (14) Puisi Lucu (32) Puisi Pahlawan (38) Puisi Patah Hati (171) Puisi Rindu (226) Puisi Romantis (187) Puisi Sahabat (53) Puisi Sedih (222) Puisi Senja (48) Puisi Ulang Tahun (10)
Puisipendek.net didirikan pada tanggal 2013. Selama lebih dari 10 tahun ini kami telah merasakan betapa sulitnya untuk bertahan tanpa adanya investor. Kendati demikian kami bangga, karena beberapa dari kontributor lama kini menjadi penyair nasional yang tulisannya sudah dipublikasikan di media yang lebih besar. Kebanggaan memberikan sumbangsih dalam perkembangan dunia sastra khususnya puisi pendek di Indonesia.
Satu-satunya pemasukan kami adalah iklan dan endorse meskipun nilainya jauh dari biaya operasionalnya sendiri. Oleh karena itu kami belum mampu memberikan reward yang mungkin diharapkan para kontributor kami. Satu-satunya reward yang bisa kami berikan adalah mempertahankan puisipendek.net tetap ADA!.
Sebagian besar puisi yang ada dalam puisipendek.net, adalah kiriman dari para kontributor kami. Mereka adalah partner kami yang sudah selayaknya kami perjuangkan dalam bentuk penyajian puisi yang keren, seperti yang kalian lihat pada lembar halaman puisi.
Selain itu, kami juga memberikan kebebasan pembaca untuk menilai dan mengomentari karya. Puisi pendek atau puisi dengan rating tertinggi akan masuk daftar puisi terbaik. Sementara itu puisi paling populer akan masuk ke deretan puisi paling hits sepanjang masa, paling populer tahun ini dan puisi paling banyak views di bulan ini.
Penghargaan lain yang sanggup kami berikan adalah highlight khusus untuk para kontributor yang telah banyak mengirimkan puisi. Kamu bisa menemukan kontributor puisi terbaik pada halaman ini.
Penutup, terima kasih untuk para kontributor yang telah mengirimkan puisinya dan berjuang bersama kami di dunia sastra Indonesia. Tak lupa juga terima kasih atas kunjungan kamu hari ini, dan terima kasih karena sudah mengeklik iklannya.
Puisi-Puisi Paling Populer Sepanjang Masa
12 puisi paling populer yang paling banyak dibaca oleh pengunjung setia puisipendek.net