Puisi

Kumpulan Puisi Singkat dan Puisi panjang dalam Berbagai Tema penuh makna

Puisi pendek dan berbagai karya dalam situs puisipendek.net adalah daftar puisi kiriman para pengunjung. Meski tak semua dapat dijadikan contoh puisi singkat, tapi kami yakin semua otentik lebih dari sekedar bait-bait syair, sajak metafora, deretan baris (larik), atau bunyi rima.

Kumbang Malam

Sebatas kota mimpi Aku singgah di tempat yang mengisi banyak cerita dan puisi Pada malam yang lebih pasti Ku jumpai dirimu pada hamparan wajah bersinar dilangit

Nurinawati K

Reaksi Natural

wajahnya tertutup rambut,,
matanya merah,,
karena marah mungkin,,
tersulut karena hal-hal yang tak terucap,,
serta ranjang kosong dan perilaku buruk,,

harus ada yang berubah,,
semua ini harus berubah,,

maafkan aku,,
sulit tuk tak sakitimu,,
karena memang harus berubah,,
kita tata ulang ,,

anonym

Ibu

IBU
Tiga rangkaian 3 huruf sederhana namun mendunia…
Begitu sederhananya sehingga terlupa akan luka…
Hangat kasih sayangnya melampui sinaran pagi sang surya…

IBU
Begitu tahkluk aku di pangkuamu.
Waktu tak pernah bisa menghitung detik demi detik pengorbamu…

IBU
Tak ada kata kata ataupun...

Nugzz blues

Mouse

Di hilir hari ini dadaku mencelos.
Bayangmu hampir saja kurengkuh,
Tetapi senja mendadak jatuh
dan membiarkannya lolos.

Ah, lebih baik aku kembali
pada monitor dan mouse
dan setiap detik yang jatuh nanti
biar saja menjadi kompos

Agar dapat aku memupuk
benih-benih...

Rimbapena

Lumpur dan gedung pencakar langit

fajar menjinguk dibalik lukisan tuhan
kukenakan topi purun dan kuambil cangkulku
kau kenakan blazer mu dan kau ambil tas berlapis emasmu
kugunakan kedua kaki ku menuju tempat berlumpur ditemani kicauan burung nan merdu
kaugunakan roda empatmu menuju tempat sejuk ditemani pemandangan nan indah dibalik jendela gedung...

faraz Putra

Dunia dalam Hujan

Tiada yang tahu kejatuhannya tanpa asal muasal;
Tiada yang melupa dimana sang hujan tercurah;
Ia yang hanya jatuh berlinangan terbasahi penuh sesal;
Ia yang menanti ketiadaan hari-hari yang cerah;

Terberkatilah wahai pepohonan yang berdesah;
Terberkati jualah hati yang menanggung gelisah;
Meneteslah wahai keakuan butir-butir awan;

Jayanto Halim Tjoa

Suatu Hari [Jika]

Jika suatu hari nanti, aku tak sanggup lagi.
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau telah hembuskan nafas imagi

Jika suatu hari nanti, aksaraku tak terbaca lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau masih tetap sebuah inspirasi

Kelak, jika suatu hari nanti, impianku tak kekal abadi

Danny Faldy

Juni Menangis

Aku menangis,
Anak-anakku pun menangis…
Tat kala perpisahan terjadi,
Tat kala kesedihan mendera…
Kami semua menangis…

Do’a dan harap pun menjemput rasa…
“Tuhan… Jarak dan waktu memanglah kan terasa lama… Namun begitu, tolong pertemukan dan satukan kembali rasa yang ada…” amiin…

Tomi Irawan

Lapisan Rindu

Ketika suatu hari nanti
Kutemukan titik akhir pertemuan ini
Menggelisahkan hati
Membuat sunyi
Kian menggelora disapu rintih hati
Dan kapan kita dapat bertemu kini
Ku kenang kini namamu disisi
Semoga kelak dapat bertemu lagi

Aziz Basyarahil

Ibuku

Ibuku mungkin penggalan kisah lampau
tapi lisannya sadurkan masa depan
dan yang dia rasa
adalah jawaban segala gundah

Tak cukup kata sakti
mungkin bisa jadi keramat
yang tangis nya adalah titah bagi langit

Ibumu mungkin serupa dengan ibuku
bagian makhluk teristimewa
dimana selalu...

pungki78

Aku, Mereka, dan Bahagia

Siapakah mereka?
Mereka hanya insan biasa
Tak cantik, tak pula kaya
Namun mereka sangatlah langka

Nan jauh di cakrawala
Sang surya tersenyum melihat kita
Menari melingkari cahaya langka
Cahaya Bahagia

Canda, tawa, suka
Sedih, sendu, pilu
Kita lewati bersama
Sampai habis...

Tamara Nur FR

Kemenangan

Tuhan izinkan ku berteriak..
Karena kau berikanku keberhasilan mutlak.
Bulan purnama, terimalah kemenanganku..
Yang ku persembahkan hanya untukmu..
Ku percaya ini bukan hebatku..
Tapi karena pertolongan dari Tuhanku..
Tuhan kita..

Arbani Yasiz

Permohonan

Wahai bidadariku..
Niat menyakitimu tak pernah tersirat..
Salah paham pun tak pernah ingin ku ikat..
Terimalah maaf yang tulus ku semat..
Dari hati yang kini tengah bermunajat..
Duhai bulan purnama..
Jangan biarkan ikrar cinta kita rusak..
Karena ego yang kian sesak..
Lepaskan...

Arbani Yasiz

Cerminan

Kayu ukur kita sudah buat yang terbaik,
Terkadang hanya pada mata kita dan apa yang kita rasa,
Biar puas kata pada hati,
Sedangkan cabaran masih berliku-liku,
Banyak tomahan yang perlu kita tempoh,
Perkara buruk yang dipandang pada insan lain,
Terkadang terpalit pada diri,
...

Zainab Baudin

Menunggumu

Bersama langit mendung aku bersua
Menanti lembar aksara darinya
Tinta-tinta rasaku pun sudah kering
Jari jemariku pun sudah lelah
Menulis lembar aksara asmara
Lembar aksara asmara yang tak pernah berbalas
Mungkin lembar surat ku hanya sampai diudara
Disapu angin sepoi-sepoi
Atau mungkin...

Amatulloh Fa

Tanya

Kepalaku penuh dengan tanya tanpa jeda,
Layaknya asisten pencari makna,
Dari berhamburnya potongan-potongan realita,
Yang dilalui waktu dan peristiwa.

Mungkin sebab akibat telah memenjara,
Bahwa segala sesuatu harus ada keduanya,
Tak ada yg muncul tiba-tiba dari udara,
Atau terjadi begitu saja.

Tanya memburu...

PencilSpirit

Kopi Pembius

Kembali aksaraku tak berkutik
Mencoba bemain dalam khayal
Kita duduk berhadap dan hanya menatap
Dengan ditemani oleh secangkir kopi hitam
Kita larut dalam canda tawa
Kau bersandar dalam dekapanku yang hangat
Dan tak lupa
ku petik gitar klasik milik ku
dengan nada...

Rifka Rahmah

Cinta suci

Aku hanyalah sebuah butiran debu.
Yang terbawa oleh hembusan angin rindu.
Dan dimana kerinduan itu adalah hasil dari penantian.
Penantian sebuah cinta yang tulus.
Seakan akan cinta itu seperti sebuah arus air.
Walupun sesekali pecah oleh bebatuan.
Tapi, cinta itu kan kembali menyatu.
...

Zainal arifin

Tanah Berduri

Ku pijak tanah ternyata duri..
Saat ku rasakan ujian ilahi..
Namun ku lihat senyum sang putri disana..
Begitu penuh pesona..
Menarik luka yang ku rasa..
Tuhan..
Biarlah ku tanggung semua beban dan derita..
Asal tetap ku lihat senyuman bidadariku disana..

Rompis

Genggam

Naluri insan untuk menggenggam
Tuhan memilihkan dia
Hanyut dengan suka duka nuansa
Apapun yang terjadi tidak boleh dilepas

Waktu tak bisa berbohong
Kembali dititik ku sadari

Dia yang terikat tidak bisa ku genggam
Semakin erat rengkuhanku semakin aku terluka
Dia yang tak bisa menerima

Cendana asa

Ibuku Pahlawanku

Ibu tercinta
Penyayang hati
Menjadi pelindung
Di setiap langkahku

Ibu adalah sumber
Kekuatan dan inspirasi
Menjadi pahlawan
Di setiap hari-hariku

Ibu tulus dan setia
Selalu ada untukku
Menjadi tempat curhat
Saat aku merasa sedih

Ibu, terima kasih
Atas segala cinta...

The A.I

Puisi Alam (89) Puisi Anak (25) Puisi Ayah (27) Puisi Bahasa Inggris (59) Puisi Cinta (473) Puisi Corona (34) Puisi Guru (15) Puisi Horor (13) Puisi Ibu (78) Puisi Islami (74) Puisi Kehidupan (517) Puisi Kemerdekaan (19) Puisi Love (14) Puisi Lucu (32) Puisi Pahlawan (38) Puisi Patah Hati (171) Puisi Rindu (226) Puisi Romantis (187) Puisi Sahabat (53) Puisi Sedih (222) Puisi Senja (48) Puisi Ulang Tahun (10)

Puisipendek.net didirikan pada tanggal 2013. Selama lebih dari 10 tahun ini kami telah merasakan betapa sulitnya untuk bertahan tanpa adanya investor. Kendati demikian kami bangga, karena beberapa dari kontributor lama kini menjadi penyair nasional yang tulisannya sudah dipublikasikan di media yang lebih besar. Kebanggaan memberikan sumbangsih dalam perkembangan dunia sastra khususnya puisi pendek di Indonesia.

Satu-satunya pemasukan kami adalah iklan dan endorse meskipun nilainya jauh dari biaya operasionalnya sendiri. Oleh karena itu kami belum mampu memberikan reward yang mungkin diharapkan para kontributor kami. Satu-satunya reward yang bisa kami berikan adalah mempertahankan puisipendek.net tetap ADA!.

Sebagian besar puisi yang ada dalam puisipendek.net, adalah kiriman dari para kontributor kami. Mereka adalah partner kami yang sudah selayaknya kami perjuangkan dalam bentuk penyajian puisi yang keren, seperti yang kalian lihat pada lembar halaman puisi.

Selain itu, kami juga memberikan kebebasan pembaca untuk menilai dan mengomentari karya. Puisi pendek atau puisi dengan rating tertinggi akan masuk daftar puisi terbaik. Sementara itu puisi paling populer akan masuk ke deretan puisi paling hits sepanjang masa, paling populer tahun ini dan puisi paling banyak views di bulan ini.

Penghargaan lain yang sanggup kami berikan adalah highlight khusus untuk para kontributor yang telah banyak mengirimkan puisi. Kamu bisa menemukan kontributor puisi terbaik pada halaman ini.

Penutup, terima kasih untuk para kontributor yang telah mengirimkan puisinya dan berjuang bersama kami di dunia sastra Indonesia. Tak lupa juga terima kasih atas kunjungan kamu hari ini, dan terima kasih karena sudah mengeklik iklannya.

“Ia duduk bersimpuh di atas bukit Memandangi sekitar, dari luasnya savana Ia rebahkan badannya, diatas rumput-rumput Hingga tak terlihat oleh….”

– Delia Nur Zam Zami

1357

Total Puisi

675

Total Kontributor

89

Total Respon

Kontributor Terbaik

Kontributor terbaik yang karya puisinya telah banyak kami publikasikan, untuk itu kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Foto hanyalah random avatar, jika ingin tampilkan foto kamu, daftar email kamu di gravatar.com, nanti sewaktu kirim puisi, harap isi email yang kamu daftarkan.

abudalta

33 Kiriman

Zainab Baudin

31 Kiriman

Danny Faldy

16 Kiriman

na28

14 Kiriman

Fiqryghifary

12 Kiriman

Puisi-Puisi Dengan Rating Terbaik

ke-12 puisi ini merupakan puisi dengan rating minimal 8 dan dengan jumlah voters minimal 20 orang

AlmazaAlmaza
Oleh : Adila Firdausi
⭐️ 9.9
Monolog Musim HujanMonolog Musim Hujan
Oleh : Legiman Partowiryo
⭐️ 9.8
Semesta, Kata, dan KitaSemesta, Kata, dan Kita
Oleh : Wahyu Eka Nurisdiyanto
⭐️ 9.8
Senandika KataSenandika Kata
Oleh : Wahyu Eka Nurisdiyanto
⭐️ 9.8
Ruang HalusinasiRuang Halusinasi
Oleh : Sarlota Yuspin Lolo
⭐️ 9.8
Dari Kartini Buat IbukuDari Kartini Buat Ibuku
Oleh : Wahyu Eka Nurisdiyanto
⭐️ 9.7
Seutuhnya Menjelma DigdayaSeutuhnya Menjelma Digdaya
Oleh : Wahyu Eka Nurisdiyanto
⭐️ 9.7
BumiBumi
Oleh : Sristianty putri
⭐️ 9.7
SenjaSenja
Oleh : Amatulloh Fa
⭐️ 9.6
Apa itu hidupApa itu hidup
Oleh : Arief Kun
⭐️ 9.6
Bingkisan Doa dalam SujudkuBingkisan Doa dalam Sujudku
Oleh : Wahyu Eka Nurisdiyanto
⭐️ 9.6
Penikmat RinduPenikmat Rindu
Oleh : Ananda Kheisyha P. H. N
⭐️ 9.6

Mulai Menulis

Agar hasil karya kamu semakin baik, tidak ada salahnya untuk mencoba menjadi kontributor kami, kamu bisa berlatih menulis di sini dan melihat sejauh mana feedback dari para pembaca puisipendek.net. Bila sudah siap, klik aja tombol kirim puisi berikut.

Puisi-Puisi Paling Populer Sepanjang Masa

12 puisi paling populer yang paling banyak dibaca oleh pengunjung setia puisipendek.net

Mendung hitamMendung hitam
Oleh : Kh. D, Zawawi imron
👀 9575
Orang tua istimewaOrang tua istimewa
Oleh : Asyif Muhammad
👀 5535
Tangisan Ibu PertiwiTangisan Ibu Pertiwi
Oleh : Nabila Agustin
👀 5081

Puisi Paling Populer Bulan Ini

Mendung hitamMendung hitam
Oleh : Kh. D, Zawawi imron
👀 97
Orang tua istimewaOrang tua istimewa
Oleh : Asyif Muhammad
👀 78
CintaCinta
Oleh : Zinu
👀 63

Puisi Paling Populer Tahun Ini

I Love YouI Love You
Oleh : Zheezy
👀 742
Mendung hitamMendung hitam
Oleh : Kh. D, Zawawi imron
👀 398
Orang tua istimewaOrang tua istimewa
Oleh : Asyif Muhammad
👀 320