Puisi pendek dan berbagai karya dalam situs puisipendek.net adalah daftar puisi kiriman para pengunjung. Meski tak semua dapat dijadikan contoh puisi singkat, tapi kami yakin semua otentik lebih dari sekedar bait-bait syair, sajak metafora, deretan baris (larik), atau bunyi rima.
dunia yang tak mengerti
dunia yg tak perna mengerti apa aku yg tak perna membuka mata smua terasa menyedihkan saat aku membuka mata dan menutup mata adakala smua org berkata smua indah pada waktu nya tp pada nyata nya indah itu tak seindah pada waktu ny tuhan aku lelah dngan waktu yg kau janji...
Siksa terindah
Cinta kita memang diawali senang,
Dan akan berjaya diantara tangis dan tawa.
Jika rindu adalah sebuah penjara,
Mengapa aku masih saja sanggup tersiksa untuk mendekam di dalamnya…
(lebih…)
Tunda
usai duri bunga layu terpetik perihnya sisa peluh
iringi sekilas ratapan tangis yang damba lelap mata
akal tak lagi beri buramnya petuah yang bijaksana
haruskah ku ingkari wangi gejolak rencana dini
mungkinkah aku tanggalkan lusuhnya riak janji hakiki
dapatkah aku endapkan legitnya laras cita nurani
sengaja...
Ibu Matahariku
ibu…
tanpa mu,aku tidak bisa lahir..
tanpa mu,aku tidak bisa melihat dunia ini
dan tanpa mu,aku tidak bisa sebesar dan sekuat ini
ibu…
kau malaikatku…
kau pahlawanku
dan kau matahariku
ibu…
aku tidak tahu harus berkata apa…
terima kasih,itu tidak cukup
...
Aku ingin mencintai
Aku ingin mencintai
Seperti aku merangkai puisi
Aku ingin mencintai
Seperti Lilin terkobar api
Aku ingin mencintai
Seperti desir angin menjatuhkan bunga melati
Aku ingin mencintai
Seperti malam menggantikan pagi
Itu saja! Sahutku
Madura, 05 April 2020
Anonymous
musim telah berganti
kesejukan hujan dan rinainya telah berlalu
kini ku sadari
ada yang lain di hatimu
ataukah itu hanya prasangkaku?
entahlah….hatimu yang bisa jujur menjawabnya
kau boleh berlalu dari hidupku
pergilah….
tapi jangan kau gantung cintaku
bunga-bunga yang segar sedang menanti...
Hidup Hanya Sekali
Manusia kadang lupa bahwa hidup hanya sekali
Dengan bangganya berjalan di atas dunia yang dipenuhi rasa iri dan dengki
Menyombongkan diri tanpa tahu diri
Membuat alam semesta tertawa menahan geli
Tidak sadarkah bahwa dunia ini fana
Tidak sadarkah bahwa dunia sebentar lagi akan binasa
Entah...
Bencana asap
Tiada asap tanpa api
Hutan kami telah dikebiri
Dengan cara yg tak manusiawi
Oleh orang-orang berdasi
Mereka musnakan dengan api
tanpa memikirkan hidup kami
Asap telah melanda ke seluruh negri
Tiada lagi oksigen yg kami konsumsi
Bisa bisa kami akan mati
Asap...
Juni Menangis
Aku menangis,
Anak-anakku pun menangis…
Tat kala perpisahan terjadi,
Tat kala kesedihan mendera…
Kami semua menangis…
Do’a dan harap pun menjemput rasa…
“Tuhan… Jarak dan waktu memanglah kan terasa lama… Namun begitu, tolong pertemukan dan satukan kembali rasa yang ada…” amiin…
Akud
rasa menjadi sara saat aras tiba waktu asar
bermula mual tiba ini luam lalu alumnya malu
walau laki pasang kail di kali yang sudah ikal
tampak bisa siab biaskan basi sampai abis
kini arus usar jadikan ruas-ruas saur suranya rusa
ular pun ingin keluar raul karena...
Bulan Purnamaku
Bolehkah aku bertanya?
Pada bulan purnama yg merona?
Ada apa denganmu?
Kau sambut rinduku dengan sembilu
Memandangku pun tak mampu
Beranjak perlahan meninggalkan
Dihari kebangsaan kau buat aku nelangsa,
Buatku terdiam,
Terpaku tak berdaya
Bulan Purnamaku
Mengapa kau sesatkan aku
Cinta ku Yang Pekat
Kadang sulit bagiku tuk ungkapkan sesuatu,,
yang ingin kuungkapkan,,
tak perlu orang lain,,
cuma kau dan aku,,
dan lampu jalan yang telah usang itu,,
tutup gerbangnya,,
hingga rapat dan ketat,,
tinggalkanlah dunia ini sejenak,,
aku ingin bicara,,
terima kasih telah bersamaku,,
menjadi...
KAU
Kau
Bicara dengan jemari
Lantang
Berapi-api
Menggemakan cinta
Di setiap relung hari
Kau
Bicara dengan jemari
Tutur tanpa jeda
Dan artikulasi menggema
Di kesunyian ini
171219
Merana dalam keringat
Untaian waktu terus menjulur
Membawa detik yang telah kau atur
Biasa , semua tenang sesuai alur
Hingga tiba kecewa sampai hati hancur
Kemana?
Dimana?
Aku bersembunyi dalam ketakutan
Semua menghilang saat bunga butuh harapan
Dimana mereka? Aku sunyi dalam kesepian
Hanya kehancuran...
Kelabu Rindu
Hatiku masih sama
Masih tetap abu-abu
Sama seperti waktu yang terus pergi meninggalkan pilu karena kepergianmu
Ayah ibu,
Aku hanyalah anak yang masih tetap merindu
Pegangan tangan itu
Senyuman dan pelukan hangat yang dulu
Aku tahu,
Aku tak boleh lagi menangisi ketiadaanmu
MohonKu dalam diamKu
Aku hujan Yang akan terus membasahi bumiMu
Harapku agar kau melelehkan kebekuan rasaMu itu untuk hadir dalam carta cintaku
Rasa yang sama tapi mengapa tidak kita persatukan?
Ku mohon hadirlah sebagai pelangi terindahku
Buku nafasKu hanya tulisan tentang harapKu padaMu
Ujung doaKu tak pernah...
Susah Pergi
Aku susah pergi darimu
Hingga senja pun bosan,
Detik dan menit hingga hari dan bulan kita lewati,,
Sulit,, sungguh sulit,,
Seperti Kumbang dengan bunganya,,
Seperti akar dengan batangnya,,
Tak mungkin saling benci,,
Tak mungkin saling tuduh,,
Tak mungkin pula saling jauh,,
Karena...
Permintaan Terakhir
Tuhan….
Jika memang ini Waktu ku
Aku ingin memutar kembali
Dan melihat Indahnya symphoni
yang begitu indahbeterbangan di
alam fikir ku
Dan mengayunkan muka bersama
Sang Mentari
Tuhan ….
Aku mohon kepada Mu
Bantulah Aku,
Tolonglah Aku
Jika...
Zikir Cinta Diatas Ma’rifat
Karya : Mutia Irhamni
Diatas sajadah suci aku bersimpuh
Memuja dengan zikir Asma mu
Laailalahaillallah …
Temaram malam hening disudut kalbu
Mengingatmu dengan seluruh ..
Ya Rabb….
Aku bersujud kepadamu
Kepada yang khaliq
Kepada yang zat
Kepada yang ghoib
...
Lagu Ombak
Pantai yang perkasa adalah kekasihku,
Dan aku adalah kekasihnya,
Akhirnya kami dipertautkan oleh cinta,
Namun kemudian Bulan menjarakkan aku darinya.
Kupergi padanya dengan cepatLalu berpisah dengan berat hati.
Membisikkan selamat tinggal berulang kali.
Aku segera bergerak diam-diamDari balik kebiruan cakerawala
Untuk mengayunkan sinar...
Hanya Untuk Dipandang
termangu kala memandang wajahnya
kecil mungil bak boneka
cantik elok bak putri istana
ingin hati menyebut rasa
ungkap semua dalam dada
entah suka entah cinta
keduanya pun tak apa
jantung berdegup
kencang bertalu
saat kau lewat
napasku sekarat
rasanya berbeda dengan yang...
Puisi Alam (89) Puisi Anak (25) Puisi Ayah (27) Puisi Bahasa Inggris (59) Puisi Cinta (473) Puisi Corona (34) Puisi Guru (15) Puisi Horor (13) Puisi Ibu (78) Puisi Islami (74) Puisi Kehidupan (517) Puisi Kemerdekaan (19) Puisi Love (14) Puisi Lucu (32) Puisi Pahlawan (38) Puisi Patah Hati (171) Puisi Rindu (226) Puisi Romantis (187) Puisi Sahabat (53) Puisi Sedih (222) Puisi Senja (48) Puisi Ulang Tahun (10)
Puisipendek.net didirikan pada tanggal 2013. Selama lebih dari 10 tahun ini kami telah merasakan betapa sulitnya untuk bertahan tanpa adanya investor. Kendati demikian kami bangga, karena beberapa dari kontributor lama kini menjadi penyair nasional yang tulisannya sudah dipublikasikan di media yang lebih besar. Kebanggaan memberikan sumbangsih dalam perkembangan dunia sastra khususnya puisi pendek di Indonesia.
Satu-satunya pemasukan kami adalah iklan dan endorse meskipun nilainya jauh dari biaya operasionalnya sendiri. Oleh karena itu kami belum mampu memberikan reward yang mungkin diharapkan para kontributor kami. Satu-satunya reward yang bisa kami berikan adalah mempertahankan puisipendek.net tetap ADA!.
Sebagian besar puisi yang ada dalam puisipendek.net, adalah kiriman dari para kontributor kami. Mereka adalah partner kami yang sudah selayaknya kami perjuangkan dalam bentuk penyajian puisi yang keren, seperti yang kalian lihat pada lembar halaman puisi.
Selain itu, kami juga memberikan kebebasan pembaca untuk menilai dan mengomentari karya. Puisi pendek atau puisi dengan rating tertinggi akan masuk daftar puisi terbaik. Sementara itu puisi paling populer akan masuk ke deretan puisi paling hits sepanjang masa, paling populer tahun ini dan puisi paling banyak views di bulan ini.
Penghargaan lain yang sanggup kami berikan adalah highlight khusus untuk para kontributor yang telah banyak mengirimkan puisi. Kamu bisa menemukan kontributor puisi terbaik pada halaman ini.
Penutup, terima kasih untuk para kontributor yang telah mengirimkan puisinya dan berjuang bersama kami di dunia sastra Indonesia. Tak lupa juga terima kasih atas kunjungan kamu hari ini, dan terima kasih karena sudah mengeklik iklannya.
Puisi-Puisi Paling Populer Sepanjang Masa
12 puisi paling populer yang paling banyak dibaca oleh pengunjung setia puisipendek.net