karya puisi pendek

Masih tersisa kursi Oleh Nurul Farida

N

Masih tersisa kursi

© Nurul Farida

Merah rapuh namun masih nampak kokoh
Kursi dibalik pintu.
Kemarin, mungkin.
Kursi itu tegak gagah dengan tuan ber jam megah

Kemarin juga disitu,
Disana ada karpet dan disini bucket
Ah, kini kemana
Kau yang membawa mereka?

Kau beranjak dari kursi merah dengan begitu gagah tanpa mengalah.
Jika memang hendak pergi, bawalah semua!
Agar kenangmu tak bersisa,
Dan seolah menjadi mimpi tak berwarna

Ah, mungkin kau lupa, atau kau sengaja?
Agar lukaku akan terus terbuka
Oleh kursi tua?
Ah, Kursi itu telah menua

Dengan malang akupun ikut terbawa
Kau tau apa artinya?
Akhirnya, matipun kita bersama
Oleh kursi merah yang tersisa


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 9.5 / 10. Vote count: 2

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *