karya puisi pendek

Kepada Bunda (di Surga) Oleh anonym

a

Kepada Bunda (di Surga)

© anonym

apa kabar, ibu?

semalam kau menjengukku dalam rintih hujan
serupa hatiku yang tak kalah pilu
dengan senyuman paling menawan yang pernah kau tawarkan

betapa seringkali aku mengalami percobaan, Ibu
dan engkau selalu datang dengan ikhlas
bersama kehangatan yang tiada pernah terpangkas

ingin menangis aku, Ibu
di pangkuanmu aku ingin tumpahkan duka
dan kau selalu hadir membasuh laraku
dengan airmata yang tak pernah bosan mengalir di pipimu
untukku, putramu yang tak pernah lagi ingat pusaramu

aku ingin mengahadapmu, Ibu
bagai Bhisma yang terajam anak panah Arjuna
dengan seluruh ketakberdayaanku
dengan seluruh lelahku tanpamu di sampingku

namun kau tahan bibir ini dengan lentik jemarimu
kau usap dahi ini yang berpeluh darah
dan kau berkata, belum saatnya

kapan tiba saatnya, Ibu?
aku ingin menemanimu dan tunaikan kewajibanku terhadapmu
yang dulu tertahan keadaan
yang dulu musti tak kuhiraukan seruan sucimu
duhai, Ibu.


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 9 / 10. Vote count: 1

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *