Hidup memang layaknya kanvas putih
Beribu warna menyapu hangat tiap harinya
Kan ku ceritakan warna yang tak kusuka
Soal hati yang berusaha rela namun tak percayaAku tak tau mengapa secepat itu
Konon bunga baik dipetik lebih dulu
Tapi mengapa harus kamu
Seorang yang tak pernah menampakkan rintih perihnya
Memberitahu dunia seakan ia arjuna
Gatotkaca paling berkuasa dalam cerita iniKatanya buah jatuh tak jauh dari pohon
Kau adalah pohon terhebat bagiku
Namun maaf …..
Jika belum menjadi buah yang kau harapkan
Ku usahakan ituUntuk jiwa yang bertaut
Izinkan aku kembali bersua mesti tak bersama
Memeluk setiap pelik yang ku punya
Meyakinkan ragu disaat dilema
Engkau istirahatlah …
Doakan saja aku …
Agar menjadi jarizah yang tak terputus untukmu

A
Jiwa Yang Bertaut
© Arinahy
Puisi Tentang Jiwa Yang Bertaut 4 Bait 22 Baris Oleh Arinahy
Nilai
10
Versi Audio
Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang pertama.Yuk ikut baca puisi ini
Nyalakan mic dibawah untuk mulai membaca puisi ini.Allow access to your microphone
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
Microphone access error
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
0
Mulai sekarang
00:00
Reset recording
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Oops, something went wrong
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Terima kasih
Kiriman kamu akan kami moderasi terlebih dahulu, apabila memenuhi kriteria akan kami publikasikan dihalaman iniContoh Puisi 4 Bait
Contoh Puisi 22 Baris
Puisi diatas termasuk tema Puisi Ayah
Puisi lain kiriman Miftahul Rizki, Arinahy, Wahyu Eka Nurisdiyanto bisa anda telusuri, di beberapa tema diatas.