Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Ibuku mungkin penggalan kisah lampau
tapi lisannya sadurkan masa depan
dan yang dia rasa
adalah jawaban segala gundah
Tak cukup kata sakti
mungkin bisa jadi keramat
yang tangis nya adalah titah bagi langit
Ibumu mungkin serupa dengan ibuku
bagian makhluk teristimewa
dimana selalu jadi titik ternyaman kita untuk berhenti
bermanja tapi tak berlabuh
hanya sekejap untuk menghela
Lantas dia pun akan berkata
“Berangkatlah lagi anakku”
Ibumu mungkin serupa dengn ibuku
perempuan biasa yg senyumnya jadi pustaka segala cerita
dimana belaian nya jadi ganja segala luka
Ibumu mungkin serupa ibuku
makhluk yang jadi batas antara kutukan dan ridho
dimana senyumnya jadi mantra segala asa
Ibumu mungkin serupa ibuku
wujud klasik keindahan dan rekaman segala senja
tentang rinduku dan rindumu
Akan kata pulang
akan kata kembali
akan kata ibu
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Lara kiriman Rinda Sandria.
Lara
Gelap malam bicara sunyi
Seolah tau isi hati
Ku baca lagi bait ini
Dan imajiku melayang tinggi
Melesat mengangkasa
Lepas dari dekapannyaNamun nyatanya,
Jiwaku terikat
Ragaku masih terbelenggu
Di hantui >>…
Selanjutnya Puisi Cinta berjudul Katarsis Sunyi dari Irma Arifah.
Katarsis Sunyi
Pada mimpi yang telah pergi
Kau lipat janji
Pada hati yang menanti
Kau hapus jejak kaki
Dan di jalan-jalan kerinduan melegam kenangan
Tak ada harus dipertanyakan
Karena kita telah terbiasa >>…
Terima kasih Irma Arifah, pungki78, Rinda Sandria atas kirimannya.
Diam kupandang kerutan wajah,
Tiap lipatannya adalah kasih,
Kau wanita paling sempurna,
Tenangkan buah rahim mu,
Dunia ini luas dan kasar ibu,
Aku butuh pintu buatku arahkan tujuan,
Aku butuh >>…
Pagi, mengejar siang
Petang, menanti sore tenggelam
Senja membalut rindu
Tak ada kabar untukku
Sembilu berbisik ragu
Ragu akan kepalsuanmu
Ku bujuk…
Ku rayu…
Lagi, dan lagi…
Semua tinggal ilusi
>…
Assalamu’alaikum
Senja,
Malam,
Pagi,
Waalaikumsalam, jika saja kau dapat berbicara
Kau melihatnya bukan?
Aku mencintainya, dapatkah kau bercerita?
Ah, bahkan salamku tak dapat jawabnya
Bahu yang lelah,
Mata yang basah,
>…