Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
TERIMA KASIH IBU AYAH
Ibuku,
Pengorbananmu sungguh suci,
Pengorbanan yang engkau beri,
Daripada hati yang murni ,
Yang ikhlas untuk kami.
Ibu,
Berbagai rintangan engkau hadapi,
Berbagai dugaan engkau tempuhi,
Tanpa mengelu walau sekali,
Engkaulah inspirasi kami.
Ibu,
Engkau tabah dalam menabur jasa,
Walau jasadmu terseksa,
Walau dirimu terluka,
Demi keluarga tercinta engkau rela.
Ibu,Ayah,
Kami mengangumi ketabahanmu,
Kami mengangumi kehebatanmu,
Kami mengangumi kecintaanmu,
Dan kami mengangumi diri kamu.
Ibu,Ayah,
Kami semua menyangimu,
Kami disini kerana kamu,
Kami hidup demi kamu,
Dan kami selalu mengingat kamu.
Ibu,Ayah,
Terima kasih kami ucap padamu,
Atas segala pengorbanan kamu,
Yang penuh keikhlasan itu,
Kami amat menyangi kamu.
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul untuk-Mu yang selalu di hati kiriman ja'far shodiq.
untuk-Mu yang selalu di hati
Gelap rasanya..
Gerak lengkuk berkecamuk dalam pikirku.
Gerah rasa-nya.
Sunyi mendekapku terlalu kuat.
Bersama sepasang mata yang terus mengawasi.
Sedang mereka selalu tertawa di sekelilingku dengan bangga.
Bising… melebur dalam >>…
Selanjutnya Puisi Ayah berjudul Hitam Yang Bercahaya dari Muhammad Khoirul Faizin.
Hitam Yang Bercahaya
Teringatkan, kelam surau masa lampau
Bahkan, mendung dirasakannya hingga kini
Menghujam telak di kalbu
Terang tak lagi menghiasi
Penuh dengan rasa malu
Tatkala kepekatan senantiasa didapati.Jeruji maksiat yang tak pernah >>…
Terima kasih Muhammad Khoirul Faizin, noraidah siuh, ja'far shodiq atas kirimannya.
Aku ingin melakukan apa yang kau minta,,
untukmu,, tak ada yang tak dapat kulakukan,,
aku akan berjalan tanpa sepatu hingga ujung bumi,,
aku akan menyerahkan apa yang aku bisa,,
aku akan menggandeng >>…
apa kabar, ibu?
semalam kau menjengukku dalam rintih hujan
serupa hatiku yang tak kalah pilu
dengan senyuman paling menawan yang pernah kau tawarkan
betapa seringkali aku mengalami percobaan, Ibu
dan engkau selalu >>…
naifmu kerap menumbangkan harap
yang kususun dalam riuhnya sunyi
mempasikan tiap laju darahku
kala mengingat garis wajah yang kau gores
dalam kanvas waktu dengan bintang yang paling cemerlang
yang kerap >>…