karya puisi pendek

Di Dekat Tanjung, Ibu Berdoa Oleh Tino Beo

T

Di Dekat Tanjung, Ibu Berdoa

© Tino Beo

wajahmu seluas tanjung
ketika langit dan tanganmu terkhatub sujud
mendoakan jarak yang membentang

bumi seperti perutmu yang lapar
meminta anak baru
agar kau tidak kesepian menemani laut
sebab anak kandungmu sudah menjadi batu karang
diam mengeram dosa

deretan doa menanjak jauh
memukul-mukul dinding rumah Tuhan
berharap Ia melepas hujan
medinginkan amarah dan usia keringmu

tiba-tiba kau melahirkan wajah baru
bentuk baru, harapan baru juga air mata baru
dan Ia mengabulkan doa tuamu

kau bergegas bersyukur dengan pasti
menikmati senyum mugil di hadapanmu
matanya terpancar tanjung yang kecil namun teduh

kemudian, kau mengingat anak kandungmu
sudah lama ia menjadi batu
kau berharap Ia mengampuni dosanya
dan mengembalikannya ke pangkuanmu

namun sudah terlambat
yang batu biarlah menjadi batu
yang baru biarlah menjadi baru

kau menimang anakmu dengan setia
memberi susu dan gandum dari lumbung dadamu
ia tumbuh sejajar dengan matahari
matanya persis semenanjung ini

"Ibu, doamu sudah tumbuh. Biarlah tubuh ini menjadi utuh"

lalu kau pun menutup doa.


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 10 / 10. Vote count: 2

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *