Sawah Ladang Membentang,
Butiran Embun Bersembunyi di Dedaunan,
Kabut Meraba Seluas Pematang,
Sesekali terdengar motor menyusuri jalan.Inilah pagi di desaku,
Tempat rindu kubawa,
Persinggahan lelahnya kalbu,
Keindahan yang tak ada dua.Secangkir kopi ini masih setia,
Mendengarkan kata hati yang tiada henti,
Disebuah saung sebelah mushola,
Menunggu ujung hikmah ilahi.

p
Desaku
© pencilspirit
Cerita Penulis
Suasana pedesaan disuatu pagi yang dirindukan banyak orang, tenang, damai, segar jauh dari kebisingan dan polusi
Puisi Tentang Desaku 3 Bait 12 Baris Oleh pencilspirit
Nilai
10
Versi Audio
Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang pertama.Yuk ikut baca puisi ini
Nyalakan mic dibawah untuk mulai membaca puisi ini.Allow access to your microphone
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
Microphone access error
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
0
Mulai sekarang
00:00
Reset recording
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Oops, something went wrong
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Terima kasih
Kiriman kamu akan kami moderasi terlebih dahulu, apabila memenuhi kriteria akan kami publikasikan dihalaman iniContoh Puisi 3 Bait
Contoh Puisi 12 Baris
Puisi diatas termasuk tema Puisi Alam
Puisi lain kiriman Agus Sanjaya, pencilspirit, Lovita bisa anda telusuri, di beberapa tema diatas.