karya puisi pendek

cangkir yang kedua Oleh febrian melinda

f

cangkir yang kedua

© febrian melinda

Cangkir yang kedua
karya : Febrian Melinda
Aku pernah lupa dengan indahnya bunga yang sebenarnya
Aku terlena dengan racun di dalam madu
Jauh dari hakikat kepompong
Diri tak mengikut hati
Hati tlah dipenuhi kabut hitam dunia
Sebuah cangkir terhias ukiran nan cantik
Ia diberinya dengan percuma
Namun, tak pintar akal layaknya elang
Memilah mana daging mana rumput
Kini..
Bagai ulat yang merindukan kupu – kupu
Sesalan kembali menjadi debu
Aku telah memilih
Jalanku mungkin bukan mereka
Jalanku mungkin bukan yang sempurna
Aku pernah ada di masa itu
Masa dimana kapal karam di dalam lautan lepas
Tak lagi punya nafas untuk sekedar berpamitan
Kini.. Tuhan bersahabat
Menghukum telak kekalahan raga
Sadar benar benar sadar
Cangkir kedua kembali dibungkus
Tetap dengan keindahannya
Sungguh tak terkira bunga taman hidup kembali


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 0 / 10. Vote count: 0

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *