Menanti
…
Puisi 16 Baris bergambar di atas berjudul Menanti karya na28
Ku sibak kan tirai dibalik jendela
Subuh ini..terdengar jelas
Gerimis berbisik
Hujan menyeru..
Ya insan…bangun lah..
Rabb mu memanggilmu
Maka datanglah kepada Rabb mu
di sana bersama yang lain.
Karena..
Dia Menghidangkan kelezatan
Dia memberikan kamu pilihan
Dan Dia mengabulkan apa...
Denyut kalbu rindu ini
Semakin menghantui hari-hariku
Jemariku kian menggodaku
Untuk memainkan rindu di sela-sela diksi dan majas puisi
Kucerca tinta rindu ini di senja putih
Kertas-kertas putih berlumuran rinduku
Senja-senja putih terhanyut rindu akan Maret
Pelita-pelita Maret membius segala ruang hatiku
Jarak ini...
Gerimis bertaut membasahi tubuh
Rinainya jatuh menjadi tangisan dimataku
Rasa ini membeku…
Membatu mengingat kisah lalu
Saatku lincah nan lugu,
Waktu kecilku..
Biarlah nafasku bercerita tentangmu
Bersajak indah memanggil namamu
Ibu..
Aku teramat merindukanmu
Aku rindu..
Rindu masa itu..
Rindu saat ibu menimangku..
...
Redup remang pelita,
membawaku membuai jiwa
menuju sang putih bergaris
Menoreh segala isi,
dalam hati yang teriris
Kukatakan padanya,
Tak ada yang kunjung bersua
Padahal rindu merasuki lara
Sesak dada membekukan aksara
Terhentilah ditengah suara
Bukan hanya hujan yang jatuh
Satu teori bagaikan beribu beban
Sekedar mengucap tak mampu bertindak
Terpelosok kedalam jaring-jaring kekelaman
Hari-hari hanya dipenuhi dengan suramnya kehidupan
Khayalan tinggi hanyalah kerinduan
Berlari mengitari dunia sampai ujungnya
Hingga semua pengorbanan kau kerahkan
Berharap hidup jauh lebih indah
Namun apa yang...
Begitu ku nikmati hari ini
Meskipun lelah teredam dalam diri
Setelah memetik bulir-bulir padi
Dan menikmati satu dua teguk kopi
Kutapaki jejak yang jarang
Ku saksikan ilalang bergoyang
Leluasa mata memandang
Keaslian desa yang masih terjaga
Sikap warga yang terbuka
Keramah – tamahan masih membudaya
Tetamu pun...
keindahan adalah seni
seni adalah keindahan
waktu kau sayangi seni rupa
jangan sampai kau puja warna
saat kau sukai seni suara
Jangan sampai kau puja nada
ketika kau cintai seni sastra
jangan sampai kau puja kata
kalau kau kagumi seni drama
jangan...
Kita adalah sepasang sepatu yang tak pernah berpisah
Hingga kini ku menyadari bahwa salah satu sepatu tersebut akan menghilang tak tau arah
Aku sangat takut sekali jika itu akan terjadi pada diri kita
Atau mungkin saja aku hanya dihantui oleh rasa halu yang membara
Setiap malam aku...
Selamat malam kau pujaan hati yang jauh di sana,
Pemilik segenap cinta dan berlaksa rasa,
Padamulah segala aliran makna yang tertata,
Engkaulah tempat berlabuh berjuta gelora.
Kau meramu cinta dengan begitu pekat,
Sehingga tak satupun kepenatan tersirat,
Mendekap mu dalam untaian rasa yang tak...
Kalau saja cinta bersuara
Mampukah ia mengatakannya padamu?
Kalau saja cinta berbunga
Mampukah ia mekar di hatimu?
Kalau saja cinta adalah jarak
Tak mampukah mendekatkan kita sedekat nadi?
Kalau saja cinta adalah waktu
Tak bisakah kita abadi?
Mungkin cinta akan tertawa
Terberai antara jiwa raga
Tak mampu...
Harusnya tidak ada pertemuan.
Sepatutnya aku beri jarak.
Jika akhirnya kita hanya kata ilusi.
Getar suara itu membisik relung hati.
Aku sadar siapa kamu.
Tuhan, tahu betul mana yang unggul.
Semua diciptakan berpasang – pasangan itu memang benar.
Bisakah hidup satu tulang rusuk dalam dua...
Rebah sejenak
Kau bilang tidak kuat berjalan
Tenang, aku duduk merangkulmu
Malah petang yang kau cari
Bukankah dia sudah pergi
Masih seperti kemaren
hanya hujan tak seramai pasar malam
Ku pesankan dua teh ya
Buat kita dan hujan
Cukup secangkir berdua
...
Musim panas,,
datang dan pergi,,
di negaraku ini,,
walau panas,,
jutaan orang masih berkeliaran,,
walau hujan,,
sekeliling mall tetap ramai,,
namun aku selalu ingin sendiri,,
aku hanya ingin pulang,,
ditempat yang nyaman,,
yang tidak ramai,,
yang sunyi,,
seperti dipantai,,
...
Isu yang bukan isu,
Barangkali sudut pandangan sudah juling,
Dihijabkan pemikiran condong,
Malas fikir katanya,
Tapi perlu juga berfikir ke arah umpatan,
Berfikir menggunakan nafsu atau akal fikiran?
Pandanglah dengan menggunakan ilmu pengetahuan,
Membaca bukan hanya muka buku,
Jangan mempopularitikan kejahilan,
...
Berada di tempat yang penuh duka
Separuh nafasmu kau serahkan untuk mereka
Siang dan malam yang berdarah-darah
Demi keselamatan mereka
Mengaliri mereka dengan cairan infus
Bergelut dengan bakteri dan virus
Kelak siapa lagi yang mengurus
Demi keselematan mereka
Keselamatan demi keselamatan untuk mereka
...
mungkin dengan kata..
dengan rasa..
atau hanya sebatas angan..
aku ingin mengatakannya..
dan sesaat..
hanya untuk sejenak..
entah hanya dalam mimpi..
atau dalam pikiranku saja..
aku ingin memelukmu..
mendekapmu..
memanjakanmu dalam setiap waktuku..
meski tanpa kenyataan..
dan keadaan yg memungkinkan..
Di dalam lubuk hatiku
Ku duduk sembari termangu
Mengartikan segores warna kelabu
Di langit yang tak lagi membiru
Saat sore yang akan dijemput senja
Burung burung kembali pulang ke sarangnya
Indahnya ragam karya sang pencipta
Disaat langit cerah berganti warna
Kini malampun...
Maafkan ingkar dari semua janji ku
Maaf tak datang lama menunggu
Maafkan luka goresan cintaku
Maaf tak ku obati bertambah pilu
Sakit mu tak lagi lirih
Tinggal sakit ku semakin perih
Tinggalkan aku biar nestapa
Mengenang kisah sebatang kara
Jalan terjal telah kau lalui
...
hasratku terpesona..
akan keindahan bait yang kau susun
seakan angin cintamu membelaiku lirih
nikmat sekali dan amat mendamaikan
aku mulai candu
menelanjangi puisi jelmaan rindumu
alunan bait demi bait yang kau hela mesrah
membuat sirna hampa di jiwa
puisimu menyingkap tirai hati yang kelabu
menatapku pada bola mataku
menatap akan keindahan sesuatu ku
bagaimana rasanya
apa yang kau sedang rasakan
apa yang telah kau rasakan
saat kau tetap aku
menatapmu pada wajahmu
menatap akan wajahmu
bagaimana matamu sedang menatapi sesuatu ku
apa yang telah kau tatap
Jiwa yang tak pernah saling menatap
Hati yang tak pernah saling mendengar
Ada dan tiada hampa terasa
Sama-sama membisu,
Tak pernah menjauh ataupun mendekat
Sama-sama terdiam,
Terpaku oleh jarak
Yang tak pernah berhenti mengintai
Hanya…
Menggema dalam bayangan
Ramai dalam khayalan
...
Langit biru masih seperti yang dulu
Senja tetap memikat kalbu
Pergi yang tak kunjung kembali
Menorehkan sisa kenangan
Engkau tertawa, aku tersenyum
Engkau menangis, aku mengulurkan tangan
Engkau terjatuh, aku mengangkatmu
Malam tak ingin kau lelah
Kembalilah ke cerita ku, kawan
Kisah heroik...
Cantikmu…
Terbersit dari hati dan aqidahmu
Perbaikilah ibadah dan lantunan alquranmu
Untuk menjaga diri dan mengagungkan Tuhanmu
Cahaya wajahmu nan indah
Sebagai bukti ketaatan ibadah
Sejatinya bibir yg memerah
Menyebut nama-Nya menuju fisabilillah
Al-Quran yg tergenggam ditangan kanan
Dan wajahmu yg selalu kau...
Resah..
Mematahkan asa
Memberatkan langkah
Membelenggu jiwa-jiwa yang gundah
Resah..
Alam basah
Membekukan hati yang membuncah
Merobek dimensi tak bertuah
Menggelitik musafir untuk tetap singgah
Ahh resah..
Rinduku meluap bak air bah
Menenggelamkan imaji dalam darah
Membunuh logika dengan mudah