Menatap bayanganmu
…
Puisi 14 Baris bergambar di atas berjudul Menatap bayanganmu karya Suanna alfahri
Serupa magenta
Hadirmu temaram benamkan kecelaan
Seagung asmara membirama kemesraan
Nada-nada kasmaran merengkuh tak terpatahkan
Dan, selepasnya kau bertahta
Tak perduli berapa banyak usaha
Tak terbilang berapa kali kepura-puraan
Masih belum cukup gejolak rindu memburai
Di kesekian malam pun
Pada embus angin tentangmu...
Hujan yang mengguyur sesaat,
Menyisakan genangan dalam keheningan
Duduk di depan serambi depan.
Katanya memecah kesunyian;
Tapi biarlah sunyi,
Biarlah kujaga malam ini.
Aku ingin sendiri,
Menuliskanmu seperti ini.
Mengusir rindu yang menghujani hati
Meski di luar hujan telah terhenti.
Sudahlah, hujan...
Suamiku yang malang
Biar kamu lelaki j*l*ng
Aku tetap berusaha sayang
Karena kau masih punya uang
Kalau tidak, pasti sudah ku kemplang
Atau langsung ku tendang
Do’akan aku yang…..
Jangan sampai kesabaranku hilang
Dan membuatku berang
Tapi kalau ku ingat kau...
Layak langit
Laksana bulan
Namun sekelumit
Hanya tertawan
Berganti fajar
Dan sang embun terhampar
Seperti terdampar
Melihatmu jauh samar
Tapi aku tidak mundur
Kepergianku bukan berarti gugur
Mungkin saat ini sepi mengguyur
Tapi yakinlah esok pasti melebur
Dan...
Waktu terus bergulir ibu…
Tapi belum juga engkau memetik hasilnya
Kuncup wangi bungapun belumlah tercium
Apakah aku yang lamban ibu….???
Atau engganka waktu untuk mberikan aku ruang
Atau kurang maksimalka giatku…?!
Cahayamu mulai meredup ibu
Anakmu pun sedang mengejar waktu
Akan berbau harumka...
It doesn’t even matter who you are,
Every moments you have been thru so far
It will make you understand someday
It’s your own life it depends on your way
Always be sure with the positive thought
Remember all the things are given by god
...
Seolah bersebab
Kita meritme sedalam gendang rasa
Nada-nada selaras jadi
Memetik tiap-tiap senar rindu senandung gelora pecinta
Oh ….
Kau yang membirama sebagai nyawa dalam pelaminan asmaraku
Romansamu hanguskan rembulan di ufuk malam
Serasa menjiwai di seluruh badani
Hayatku tersuguhkan sebagai separuhmu
Oleh karenanya, dengarlah
Tak ada yang tersisa
dari remahan hati antara kita
Satu demi satu menghablur
bersama asa yang telah terlanjur
Dingin malam tak pernah menyampaikan
Jejak perjalanan jiwa kita telah sampai di mana
Purnama telah menyapa
sementara hati kita masih belum juga beranjak
dari luka yang...
Diam seribu bahasa itulah aku
Sekadar bersuara lewat kalbu
Tak pandai aku berbahasa lagi merayu
Apalagi mencipta kata palsu
Tak mau aku bersandiwara
Merangkai syair-syair cinta
Layaknya sang pujangga
Sebab cinta bukanlah permainan kata
Bukan pula bualan semata
Aku butuh cinta nyata, bukan...
Wahai pagi katakan padanya
Engkau ada karena mentari bersinar
Tanpa sinar itu kau pun tak berbeda dengan malam
Tapi malam katakan pula padanya
Walau gelap masih ada bulan menerangimu
Mentari ajari dia sekuat kamu
Meraung ganas membagikan cahayamu
Bulan ajari dia sabar sepertimu
...
Adalah hari dimana engkau bersamaku
Ketika hari hujan mendinginkan udara
Kau hangatkan aku dengan pelukmu
Ketika hari kemarau terik
Kau sejukan aku lewat senyummu
Hari terindah adalah ketika engkau bersamaku
Ketika aku gagal
Kau kuatkan aku lewat tatapan lembutmu
Ketika aku berhasil
...
Semusim berlalu
Senyum bahagia di wajah senja tlah beku
Air mata paling bahagia, jerit tangis dan tawa
Kitalah dua insan simbol kehilangan
Ratap demi ratap
Selalu membasahi tiap helai magenta
Biar kupeluk seluruh keheningan ini
Biar kuhirup tiap nanah luka selepas kepergian
Senja di...
jika ini yang dinamakan cinta
aku sudah sangat sering merasakannya
apabila ini yang dimaksud cinta
aku tak bisa coba menghentikannya
kalau ini yang disebut cinta
aku terus berusaha untuk gapai semuanya
andai ini merupakan cinta
aku kan lalui denganmu bersama
maka aku bisa
Bagaimana aku bisa berhenti
Ketika semuanya tak sesuai imajinasi
Bahagia yang mula menyelimuti
Sekejap lenyap hilang pergi
Air ricuh pertanda datang gemuruh
Gemercik rasa bukan lagu
Alunan nada bukan tentangmu
Sekedar kenangan yang sekejap datang menjemputku
Aku berbisik pada rindu
Bertanya pada anganku
sayang, aku bawakan sebuah tanda cinta”
Ia tersenyum dengan rindangnya
“Hitam?, apakah ini tanda duka? Untukku? Ataukah dukamu? Atau kita?”
“Tidak, bukan semuanya”
“Lalu?”
“Ini adalah lambang ikatan kita, hitam.”
Jika matahari telah menghilang
Aku siap mengetuk pintu malam sayang
Menyiasati bulan dan...
Di sepertiga malam
Arsy-Mu terbuka luas membentang
Rembulan tersenyum bersama gemintang
Hatiku merintih beranak bimbang
Kulangitkan doa di kala banyak mata terpejam
Namun salahkah jika aku memaksa meminta
Padamu tentang dia di sepertiga malam
Di sepertiga malam
Waktu yang tepat mencurahkan segala...
Selamat Jalan Rekan sejawat
Hidup dan mati adalah kepastian
Tiap-tiap jiwa yang datang
Mutlak akan pergi
Sang pendidik telah tiada
Menyisakan jejak rekam pada kenangan
Rekan sejawat
Engkau telah Pergi Baktimu telah purna
Ruang kelas Tak lagi diisi suara serak mu
...
MERINDUKANMU
Berhari Ku lalui Tanpa Hadirmu Disisi
Akankah Kau Mengerti Arti Cintaku Ini
Bayangmu Yang Hanya Mampu
Membuat Rasa Rindu Ini Semakin Dalam
Aku Selalu Memikirkan Dirimu
Namun APakah Kamu Selalu Memikirkan Diriku ?
Kasih Kau Ada Di mana?
Apakah Kau Rindu Padaku?
Apakah...
Lembut sapamu menjama
Nohkta nuranimu menyentuh
Laksana sutera mengelus lena
Hingga buai hanyut di jiwa yang renyuh
Kini nohkta nurani memburam
Tercemar asa duga yg mencekam
Untai lisan tiada berdaya
Mengurai soal pun tercela
Sutera lembutpun kini berlalu
Sirna serta cerita dahulu
...
Kini angin tidak berpihak kepadaku, biru kelabu sudah hari ini.
Tidak ada lagi nyanyian para malaikat sehabis hujan yang kudengar,
Hanya ada kicauan sendu 3 burung kenari di ranting oak yang perlahan menghilang.
Coba ku putar kembali gulungan hitam yang ada dikepalaku,
Tentang cerita awal kau...
Bukannya aku tak mau atau takut kembali.
sedangkan aku tak ingin lagi melihatmu meneteskan air mata.
saat perpisahan itu terjadi.
bukan kah langit merundung,ombak di laut menepis pelan-pelan.
justru dingin enggan lenyap, dia merambat di dahan lambaianmu.
coba kau ukir lagi pesanku.
aku disini...
Jangan lagi kau datang
Hanya untuk menyakiti lalu pulang
Meninggalkan luka yang tak pantas dikenang
Hadirmu bagaikan pelangi
Datang dengan sebuah keindahan lalu pergi
Layaknya benalu yang hanya menginginkan nikmatnya saja
Tanpa mempedulikan perasaan inangnya
Pulanglah..
Hadirmu hanya akan membuat gundah
Hadirmu hanya...
Malam terasa begitu panjang
Dengan kecamuk dikepalaku yang tak kunjung padam
Semuanya tentang mu
Semuanya tentang keadaan yg membuatku terus dipaksa menerimanya
Antara aku, kamu dan retisalya ku
Tentang Masa lalu mu yg kian membuatku tak bisa mempercayai nya
Kata mu terus terulang di akalku
Si sialan itu menculik apa yang aku pertahankan
Dan kenapa aku lalai mempertahankan
Hal untuk masa depan, kenapa harus sekarang
Bodohnya aku sampai kecolongan
Pertemuan biasa yang sulit terlupakan
Obrolan garing semakin menghancurkan pikiran
Basa-basi canggung menghasilkan pembicaraan
Karna itu yang membuat aku begadang...