Membahagiakan Tuhan
…
Puisi 4 Bait bergambar di atas berjudul Membahagiakan Tuhan karya Dhelvia Gerent Z
Dengan mata tlnjng
Menerobos gelap yang hitam pekat
Aku meraba
Adakah cahaya di dalamnya?
Ada titik kutemukan
Sedikit redup namun menerangi
Remang-remang
Aku menerawang
Menginjakkan kaki pada dimensinya
Bersimpuh takzim
Ada luka kubaca dari bola matanya
Menetes air mata...
Fajar menyingsing
Pagi menyapa
Seulas senyum kala tugas terlaksana
Tak kenal lelah meski penat menerpa
Tekadmu tak berujung
Sampai kini tetap berjuang
Demi kami, waktu kau korbankan
Kesembuhan kami, kau utamakan
Tiada kata yang dapat menggambarkan
Terima kasih tak sekadar ucapan
Jasamu...
Di atas langit raja siang bertengger
Di kolong langit ia keluar dari ufuk timur
Menari-nari hingga tenggelam di ufuk barat
Berpendar di lautan menghiasi
Ufuk barat menjadi batas ia menari
Malamnya rembulan mengganti
Apakah rembulan akan menari?
Atau sekedar bersedih hati?
Kita hanya penghuni...
Langkahku kian berat,
Tiada satupun wajah hangat,
Hanya kerumunan pejalan membawa penat,
Suatu sore pukul 5:20 tepat.
Manusia kian linglung dicambuk tenggat,
Demi pencapaian menaikkan derajat,
Jangankan untuk memberi manfaat,
Mensyukuri saja serasa tak sempat.
Pekerja membabi buta,
Tak ada waktu selain bekerja,
Bahagiamu takkan kau temukan di mana-mana.
Di usapan-usapan lembutmu terhadap kucing kesayangan.
Atau di ayunan-ayunan pelanmu terhadap bayi milik saudara.
Begitu pula di lagu-lagu sukacita yang sering kau dengarkan.
Bahagiamu takkan juga kau temukan di mana-mana.
Di sebuah photobox tua yang masih harus dioperasikan dengan uang-uang...
sering kali pikirku terpana
terhujam berjuta tanda tanya
bukankah kalian ini semua
benar bergelar sarjana
ataukah?
kadang ragu ini mencemburu
selalu mencibir tak mau mengadu
malu selalu datang menghilang, menipu
beragam kemudahan, namun tiada membantu
alasan demi rekaan kau coba buat
...
Ini hanya sementara,
Kupikir begitu.
Namun ternyata,
Isyarat rindu berbeda.
1 hari bagaikan 1 pekan,
1 bulan bagaikan 1 tahun.
Sampai kapan wabah ini akan berakhir,
Hingga Memisahkan kita begitu lama.
Pemasukan Masyarakat menjadi sedikit,
Rindu menjadi lebih karena tak kunjung...
hari ini…
aku ingin mengajakmu
untuk kembali jatuh cinta
seperti waktu pertama kali kita merasakannya
ayolah…
kita kenang kembali semua
bagaimana getar-getar ini dulu bahkan lebih cepat dari detak jantung kita
betapa binar kebahagian yg kita miliki bahkan lebih indah dari pelangi selepas hujan
Sebongkah batu kulempar untuk menyemangatimu,,
tapi apa yang ku dapat,,
hingga kaca pun pecah,,
dan ternyata itu kaca kantor,,
aku pun merugi karena mengganti,,
Berikut versi bahasa inggris dari puisi diatas yang artinya :
“Incident”
I threw a rock to cheer you,,
but what I...
Selamat malam kau pujaan hati yang jauh di sana,
Pemilik segenap cinta dan berlaksa rasa,
Padamulah segala aliran makna yang tertata,
Engkaulah tempat berlabuh berjuta gelora.
Kau meramu cinta dengan begitu pekat,
Sehingga tak satupun kepenatan tersirat,
Mendekap mu dalam untaian rasa yang tak...
Semalam aku bermimpi
Didalam mimpiku aku bertemu seorang bidadari cantik
Yg dikirim oleh tuhan untuk menemani hidupku
Alangkah beruntungnya aku
Namun waktu terus berlalu
Dulu bibirmu yg mungil
Yg selalu memancarkan senyuman
Kini membiru dan terpaku
Dulu parasmu yg cantik
Berbalut dgn...
Sabda angin melirih rindu
Pada daun-daun jatuh di musim gugur
Nampak setapak jejak yang hilang
Di rimba terdalam tak bisa pulang
Aku menyatu kedalam temaram
Dalam bentuk rasa pemecah malam
Menebas jarak demi rindu tergenggam
Tubuhku dan tubuhmu tergeletak pasrah
Di dekat perapian...
Wahai kawan,
Nafasku tersengal memikirkanmu
Fikirku ragu pada sikapmu
Mengapa kau tak kembali?
Mega merah telah hilang disapu siang
Ragaku melemah menunggu kabar
Burung pun pergi mencari kabarmu
Namun mereka tak kunjung kembali jua.
Risau jika kau membenciku
Jatuhlah aku tanpa sanjungmu
...
Hidup memang layaknya kanvas putih
Beribu warna menyapu hangat tiap harinya
Kan ku ceritakan warna yang tak kusuka
Soal hati yang berusaha rela namun tak percaya
Aku tak tau mengapa secepat itu
Konon bunga baik dipetik lebih dulu
Tapi mengapa harus kamu
Seorang...
Di relung relung kamarku,,
kulihat kau tersenyum,,
puisi ini untukmu,,
untuk kita,,
untuk dapat saling bicara,,
tentang bunga melati atau mawar,,
yang berwarna jingga,,
kini dia mekar,,
sayang tersia sia,,
walau setia,,
tapi tak bermakna,,
karena kau tiada,,
sungguh,, kau tiada,,
Kepalaku penuh dengan tanya tanpa jeda,
Layaknya asisten pencari makna,
Dari berhamburnya potongan-potongan realita,
Yang dilalui waktu dan peristiwa.
Mungkin sebab akibat telah memenjara,
Bahwa segala sesuatu harus ada keduanya,
Tak ada yg muncul tiba-tiba dari udara,
Atau terjadi begitu saja.
Tanya memburu...
Cinta adalah anugerah tapi cinta juga bisa menjadi musibah,,
Cinta bagaikan api kecil, yang slalu menghangatkan tapi cinta terkadang juga seperti api besar yg membakar segalanya,,
saat pertama kali cinta menghampiri, semuanya terasa manis. Saat waktu tlah berlalu cinta seperti makanan tanpa rasa, Hambar.
Cinta adalah...
Kini sudah usai semua
Banyaknya kenangan yang tertinggal
Membuatku mengikuti jejaknya
Kau pergi semakin jauh
Semakin cepat ku mengejar
Meski aku tahu tak akan tercapai
Deru langit biru
Hujan datang dengan sendu
Tangisan langit pun turun
Seakan tuhan tahu kesedihanku
Seakan...
Kami sedih melepasmu pergi,
tapi kamipun tak kuasa
tuk menahanmu tuk tidak pergi…
Yang tersisa kini
hanyalah kehampaan,
Kedukaan yang kian meranggas buas,
Menyisakan sayatan-sayatan luka
Yang semakin menganga nyata…
Mamah…
Hanya ratap dan harap yang kami punya;
Cepatlah pulang… cepatlah kembali…
...
Hati………..
Mengapa kau bimbang selalu?
Adakah luka yang tetap hiasimu?
Hati…….
Mengapa pahit selalu kau rasa?
Adakah yang masih mengganjal padamu?
Hati…….
Tabahkan dirimu layaknya raga yang kau huni.
Biarkan yang lalu jadi lukisan buram di dindingmu.
Dan menjadi pelajaran berharga tuk dirimu.
Denyut nadi sekeras gemuruh
Tangkis jiwa yang sendu,
Bias cahaya redup hati yang pilu,
Buka asa, buat semangat mengayuh..
Perlahan kutulis harapan..
Tepis ilusi, sambut harmoni
Senandung hati merangkai mimpi,
Yang tak bertepi seraya lukiskan angan
Meski waktu kian membekuk,
Dan mentari perlahan...
Raga yang telah hancur, melebur
Menyisakan ruang abu, kelabu
Batin telah terhempas, terampas
Menjadikan sunyi sepi, menyendiri
Ku mulai pungut satu demi satu
Merakit kembali senyum, tanpa jeritan meringis
Ku rasa, air bak telah menjadi bahan peledak
Menyiram kegersangan seonggok jiwa
Terlarut dalam senyawa...
Resah..
Mematahkan asa
Memberatkan langkah
Membelenggu jiwa-jiwa yang gundah
Resah..
Alam basah
Membekukan hati yang membuncah
Merobek dimensi tak bertuah
Menggelitik musafir untuk tetap singgah
Ahh resah..
Rinduku meluap bak air bah
Menenggelamkan imaji dalam darah
Membunuh logika dengan mudah
Ibu tercinta
Penyayang hati
Menjadi pelindung
Di setiap langkahku
Ibu adalah sumber
Kekuatan dan inspirasi
Menjadi pahlawan
Di setiap hari-hariku
Ibu tulus dan setia
Selalu ada untukku
Menjadi tempat curhat
Saat aku merasa sedih
Ibu, terima kasih
Atas segala cinta...