karya puisi pendek

Anak Hujan Oleh Legiman Partowiryo

L

Anak Hujan

© Legiman Partowiryo

dalam hujan,
adakah rumah sederhana
yang bisa disinggahi
sekedar untuk berteduh, sesaat saja
bagi anak cintaku yang menggigil,
yang ditinggal ibunya?

bisa kau lihat matanya yang bening
air mukanya yang cerah dan menyenangkan
atau bisa kau dengar sendiri
suaranya yang menggemaskan
atau kau juga bisa merasakan
sesal hujan yang mengguyur tubuh mungilnya
meraung-raung di langit sajak
lalu berhenti sejenak

hujan melihatnya dengan mata yang sungguh,
bahwa ia hanya ingin rumah sederhana
untuknya berteduh, yang sederhana saja
tapi tak ada, ia masih terlampau belia
jika harus mengusung luka pada perasaan dan pundaknya
yang kecil, yang rapuh, dan yang tak terlindung

lalu hujan turun dan berkata,
berteduhlah padaku anak cinta
di mataku yang dibasahi airmata.


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 0 / 10. Vote count: 0

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *