karya puisi pendek

Cermin Rias Perak Oleh Aisyah Wulansari Rahajeng

A

Cermin Rias Perak

© Aisyah Wulansari Rahajeng

Aku diberikan Tuan cermin

Cermin rias perak yang mengkilap

Warnananya putih sekali.. menyilaukan

Pantulannya lurus mulus

Namun ada yang aneh

Dalam tiap desir ku usap ia

Kurasakan ada semacam luka tertutup rapuh

Kerapuhan yang terpoles manis

Dan disetiap kurasakan sedih itu

Bak ku dengar ia seolah-olah menangis

Berceritalah ia kemudian

Cermin Rias Perak

Tentang perjalanan panjangnya dari batu gunung

Sampai pikulan di punggung

Hingga sampai berapih di belakang panggung

Oh Cermin Rias Perak

Tak ku tahu harus sepanjang itu jalanmu

Pun harus sekeras itu

Hingga suatu waktu

Tuan datang murka dan membantingnya

Cermin Rias Perak

Pecahlah dua ia

"Hidup itu keras, jangan rapuh sepertinya"

Berpekik ia berpesan

Oh Cermin Rias Perak

Di antara serpihan itu kembali ku rasakan

Bukan kesedihan atau kesakitan

Namun kekuatan

Cermin Rias Perak

Tuhan memang Maha Tahu siapa dirimu

Pun tanpa harus kau menggugu satu satu

Untuk jelaskan siapa dirimu

Cermin Rias Perak

Jember tengah malam,

27 Desember 2017


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 0 / 10. Vote count: 0

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *